Meluruskan Hoax tentang Kebiasaan Terbentuk Selama 21 Hari

Dalam berbagai informasi yang beredar di media sosial, seminar, maupun pelatihan pengembangan diri, sering disampaikan informasi bahwa untuk membentuk sebuah kebiasaan dibutuhkan waktu selama kurang lebih 21 hari. Sayangnya, mereka yang menyebarkan informasi tersebut tidak pernah benar-benar bisa menjelaskan dari mana angka “21 hari” itu berasal, sebagian besar dari mereka juga hanya mendengar informasi dari tempat lain dan mengulanginya, tanpa benar-benar mencernanya dan mencari referensinya.

Kemudian muncul pertanyaan, benarkah informasi tersebut? Apa dasar ilmiah dari pernyataan tersebut?

Setelah melakukan penelusuran, ternyata informasi bahwa kebiasaan terbentuk selama 21 hari pertama kali disampaikan oleh Maxwell Maltz, seorang dokter bedah yang menulis buku “Psycho-Cybernetics” pada tahun 1960.

Analisa Dr. Maltz bermula ketika ia mengamati pola-pola tertentu pada pasiennya. Misalnya, ketika ia melakukan operasi pada hidung pasiennya, ia menemukan bahwa pasiennya membutuhkan waktu sekitar 21 hari hingga terbiasa dengan bentuk hidung barunya. Kemudian ketika Dr. Maltz mengobservasi pasien yang mengalami amputasi kaki atau lengan, ia mengamati bahwa pasien tersebut akan mengalami “phantom limb” dan membutuhkan waktu sekitar 21 hari hingga terbiasa dengan kondisi barunya itu. Dalam buku Psycho-Cybernetics, Dr. Maltz mengatakan:

“… dan banyak fenomena lain yang diobservasi secara umum cenderung menunjukkan bahwa butuh minimal sekitar 21 hari untuk menghilangkan gambaran mental yang lama dan mengentalkan (gambaran mental) yang baru.”

Dan dari sanalah penyebaran informasi bermula. Motivator dan pembicara seminar pengembangan diri terkenal seperti Tony Robbins, Zig Ziglar, dan Brian Tracy kemudian menggunakan pernyataan tersebut untuk menyampaikan bahwa sebuah kebiasaan membutuhkan waktu minimal 21 hari untuk terbentuk. Tetapi masalah justru dimulai dari sini, orang-orang hanya mencatat 21 harinya, dan tidak menyampaikan bahwa 21 hari itu adalah angka minimal.

Jelas sekali Dr. Maltz mengatakan bahwa dibutuhkan minimal 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru, namun pernyataan tersebut berubah menjadi “butuh 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru” ketika disebarkan di media sosial maupun seminar-seminar motivasi.

Namun pertanyaan lain muncul: Apakah pernyataan Dr. Maltz tersebut benar? Apakah sudah ada bukti ilmiah yang mendukungnya?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Phillipa Lally dari University College London dan koleganya – yang kemudian dipublikasikan pada tahun 2009 – menemukan bahwa sebuah kebiasaan terbentuk sekitar 18 hingga 254 hari. Angka ini diperoleh dari 96 partisipan yang diminta untuk memulai sebuah kebiasaan baru dan wajib melapor kepada peneliti perkembangan dari kebiasaan yang sedang dibentuk tersebut sampai perilaku tersebut menjadi “otomatis”. Laporan dari ke-96 orang tersebut bervariasi, yakni 18 hingga 254 hari tersebut. Bila angka tersebut dirata-ratakan, diperoleh angka sekitar 66 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Dengan kata lain, dibutuhkan lebih dari 2 bulan hingga sebuah perilaku menjadi otomatis, menjadi sebuah kebiasaan. Bukan 21 hari seperti yang dikatakan oleh para influencer dan motivator tersebut.

Jadi, apa pelajaran yang bisa kita peroleh dari penelusuran ini?

  1. Angka “21 hari” bukan sebuah “angka emas”. Memang benar ada yang bisa membentuk kebiasaan baru selama 21 hari, tetapi ada juga yang membutuhkan jauh lebih lama dari 21 hari. Berdasarkan riset dari Philippa Lally dari University College London, angka paling singkat adalah 18 hari, angka yang paling lama adalah 254 hari, dan nilai tengahnya adalah 66 hari. Sangat bervariasi.
  2. Variasi tersebut bisa berdasarkan beberapa aspek: (a) seberapa besar keinginan kita untuk memiliki kebiasaan tersebut, (b) seberapa relevan kebiasaan tersebut untuk muncul di dalam hidup kita, dan (c) seberapa sulit kebiasaan tersebut untuk dimunculkan, mengacu pada aspek internal dan eksternal diri kita.
  3. Jika Anda sudah melakukan sebuah perilaku atau aktivitas selama 21 hari dan aktivitas tersebut masih belum menjadi otomatis, maka tidak ada yang salah. Anda masih punya sekitar 230an hari lagi untuk melanjutkannya.

Tetapi, daripada kita memusingkan berapa lama sebuah kebiasaan bisa terbentuk, lebih baik kita memusingkan hal lain yang jauh lebih penting: kebiasaan positif apa yang ingin Anda bentuk dan kapan Anda akan memulainya?

(Baca juga: 4 Pelajaran Penting dari Buku Atomic Habits)

Referensi:

  • Lally, P., Jaarsveld, C.H.M., Potts, H.W.W., & Wardle, J. (2009). How are habis formed: Modelling habit formation in the real world. European Journal of Social Psychology, 40(6), h.998-1009.
  • Maltz, M. (1960). Psycho-cybernetics. Simon & Schuster.
teori-kebiasaan-21-hari

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *